Terdapat banyak jenis rumput laut yang terdapat di perairan Indonesia. Akan tetapi dapat dikatakan hanya sebagian saja dari jenis-jenis tersebut yang dapat dimanfaatkan atau memiliki nilai ekonomis tinggi. Pertama, rumput laut penghasil agar-agar (agarophyte), yaitu Gracilaria, Gelidium, Gelidiopsis, dan Hypnea. Agar-agar sering digunakan sebagai bahan makanan diet karena kandungan seratnya yang sangat tinggi
Kedua, rumput laut penghasil karaginan (carragenophyte), yaitu Eucheuma spinosum, Eucheuma cottonii, dan Eucheuma striatum. Karaginan tidak mempunyai nilai nutrisi dan digunakan pada makanan sebagai bahan pengental, pembuatan gel, dan emulsifikasi. Tiga tipe utama karaginan yang digunakan dalam industri makanan adalah ι-karagenan, κ-karagenan(E. cottonii), dan λ-karagenan (E. spinosum). Karaginan dapat digunakan pada makanan hingga konsentrasi 1500mg/kg.
Ketiga, rumput laut penghasil alginat, yaitu Sargasum dan Turbinaria. Sifat koloid, membentuk gel, dan hidrofilik menyebabkan senyawa alginat ini banyak digunakan sebagai emulsifier, pengental, dan stabilizer dalam industri. Sifat hidrofilik alginat dimanfaatkan untuk mengikat air dalam proses pembekuan makanan. Pada makanan yang dibekukan, polimer ini mempertahankan jaringan makanan. Selain itu, alginat dapat digunakan sebagai emulsi lemak dalam pembuatan saus dan mengenyalkan, menjaga tekstur, serta menghasilkan rasa yang enak dalam pembuatan pudding. Alginat juga dimanfaatkan dalam dunia kosmetik karena sifatnya yang dapat mengikat air dan mudah menembus jaringan. Hal ini menyebabkan polimer ini terikat sempurna pada jaringan kulit dan mempertahankan kelembaban (hidrofilik) dan elastisitas kulit.
1 komentar:
Bagus nih, artikelnya.
Posting Komentar