Jakarta, 15/4/11 (SIGAP) -Indonesia menargetkan menjadi produsen rumput laut terbesar dunia dengan produksi sekitar 10 juta ton pada 2012.
"Indonesia bertekad bisa memproduksi rumput laut hingga 10 juta ton pada 2012, sehingga menjadi produsen terbesar di dunia," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad saat berkunjung ke Mamuju, Jumat.
Ia mengatakan, dahulu sebelum dirinya menjadi menteri, Filipina telah mengaku di forum internasional sebagai negara produsen rumput laut terbesar dunia, dengan produksi sekitar 2,5 juta ton per tahun mengalahkan Indonesia yang produksinya hanya rata-rata dua ton per tahun.
Namun, kata dia, akhirnya Indonesia unjuk gigi setelah berupaya mengembangkan produksi rumput lautnya hingga mencapai tiga ton pada awal 2011, dan sudah lebih tinggi sedikit dari produksi rumput laut Filipina.
"Filipina sudah mulai ketinggalan dan tidak ada apa-apanya lagi dengan produksi rumput laut kita, berkat usaha kita mengembangkan produksi rumput laut," katanya.
Menurut dia, pemerintah Indonesia bertekad pada 2011 akan mampu mencapai total produksi rumput laut hingga sekitar lima juta ton, atau lebih tinggi dua kali lipat dari produksi rumput laut Filipina, sehingga negara itu akan semakin ketinggalan karena berada di posisi dua penghasil rumput laut dunia.
Kemudian, kata dia, pada 2012 Indonesia bersiap memproduksi rumput laut hingga mencapai 10 juta ton per tahun, sehingga menjadi produsen rumput laut terbesar dunia yang tidak terkalahkan.
Fadel mengatakan selain menjadi produsen rumput laut terbesar di dunia, Indonesia juga akan menghasilkan rumput laut paling berkualitas di dunia.
"Bank dunia sudah mengakui bahwa rumput laut terbaik kualitasnya di dunia adalah rumput laut Indonesia, yakni rumput laut di Sulawesi atau tepatnya di Sulawesi Barat. Oleh karena itu, harus digenjot produksinya," katanya.
Fadel mewakili pemerintah pusat meminta agar setiap daerah di Indonesia mengoptimalkan pengembangan produksi rumput laut guna mendukung target pemerintah menjadi produsen rumput laut terbesar dan kualitasnya terbaik di dunia.
"Potensi rumput laut di Sulbar yang hanya mampu dikelola hingga sekitar 4-5 persen dari panjang pantainya sekitar 677 kilometer harus dioptimalkan agar produksinya yang hanya sekitar 100 ton per tahun dapat meningkat hingga mencapai 150 ton pada 2011," katanya.
Ia berjanji pemerintah pusat akan memberikan dukungan sarana dan prasarana pengembangan budi daya rumput laut, mulai dari pembenihan dan pembibitan, hingga pengeringannya.
"Permintaan pasar dunia terhadap rumput laut sangat tinggi, baik dari Amerika, China, dan Jerman, sehingga rumput laut harus didorong pengembangannya bagi peningkatan ekonomi serta kesejahteraan masyarakat daerah ini," katanya. (Laporan wa prasetya/ant)
Sumber : www.sigapbencana-bansos.info
0 komentar:
Posting Komentar